Kalau ada keluarga yang membawa anak kecil dan balita makan di resto, duh.....sudah
dipastikan meja tersebut pasti hancur minah. Ini sering saya lihat
ketika bersantap di resto cepat saji yang menyajikan ayam goreng. Tahu sendirikan kalau anak kecil makannya gimana? Padahal,
sang orang tua, bisa banget kalau mau ngebantu. Tinggal ambil tisu (yang biasanya tersedia di meja resto) terus bekas
ceceran air/kuah, lauk atau sisa tulang yang bergelimpangan tadi
dikumpulkan di satu wadah atau piring. Lalu tumpuk ditengah.
Soal tumpuk di tengah ini, tempo hari, saya mendengar siaran di salah satu radio di Jakarta yang lagi membahas soal gerakan #Tumpukditengah. Ini adalah gerakan untuk membantu pelayan resto agar memudahkan tugasnya saat membereskan meja makan, setelah pelanggannya pulang.
Jadi kalau kita makan di resto, apalagi kalau beramai-ramai, usai bersantap manja, peralatan makan (piring, cangkir, mangkuk sendok, dll) dikumpulkan di tengah meja. Supaya, saat pelayanan resto berberes, tinggal sekali angkat saja tumpukan tadi. Jadi ringankan tugasnya? Syukur-syukur kalau kita membersihkan juga sisa-sisa makanan yang tercecer di meja makan. Meja pun jadi bersih dan kinclong, cling..cling...cling....
Inisiator #TumpukDitengah adalah Edward Suhadi. Dalam wawancara radio itu, Edward menjelaskan, apa yang dilakukannya didasari dari kebiasaan keluarganya di rumah.
“Ibu saya suka berberes, selama saya kecil sampai tumbuh besar. Usai makan, semua piring diberesin dan ditumpuk ditengah agar mudah dibersihkan. Tanpa sadar, saya juga sering melakukan ini di mana-mana sampai saya dewasa” kata Edward.
Ternyata, menurutnya, gerakan #TumpukDitengah ini bisa menular. Ada teman-temanya yang sudah melakukan hal ini karena kebiasaan keluarga, tapi ada juga teman-temannya yang nyinyir melihat apa yang ia lakukan.
Memang, ketika makan di resto atau di cafe, entah itu bersama teman, keluarga atau sendirian, banyak yang malas membersihkan sisa makanan yang tercecer. Alasannya simpel: "Kita bayar kok makan disitu, kan ada pelayanannya yang bakal bersihin!" seperti itu biasanya jawaban yang kita dengar. Karena, kita terbiasa untuk dilayani oleh para pramusaji. Dari diantarkan makanan sampai meja dibereskan usai makan.
Memang betul, sih, ada pelayannya yang bakal membersihkan itu meja, tapi, apakah kita tega melihat pelayan tersebut membersihkan bekas ceceran sampah makanan kita yang begitu joroknya? Melihat mereka membersihkan betapa beceknya air minum/kuah yang tumpah di meja resto. Melihat mereka membersihkan sisa tulang belulang bekas kunyahan kita layaknya meja tersebut bekas pembantaian?
Nah, dengan adanya gerakan #Tumpukditengah ini, lumayan bikin mas dan mbak yang bekerja sebagai pelayan resto, tersenyum.
Soal tumpuk di tengah ini, tempo hari, saya mendengar siaran di salah satu radio di Jakarta yang lagi membahas soal gerakan #Tumpukditengah. Ini adalah gerakan untuk membantu pelayan resto agar memudahkan tugasnya saat membereskan meja makan, setelah pelanggannya pulang.
Jadi kalau kita makan di resto, apalagi kalau beramai-ramai, usai bersantap manja, peralatan makan (piring, cangkir, mangkuk sendok, dll) dikumpulkan di tengah meja. Supaya, saat pelayanan resto berberes, tinggal sekali angkat saja tumpukan tadi. Jadi ringankan tugasnya? Syukur-syukur kalau kita membersihkan juga sisa-sisa makanan yang tercecer di meja makan. Meja pun jadi bersih dan kinclong, cling..cling...cling....
Inisiator #TumpukDitengah adalah Edward Suhadi. Dalam wawancara radio itu, Edward menjelaskan, apa yang dilakukannya didasari dari kebiasaan keluarganya di rumah.
“Ibu saya suka berberes, selama saya kecil sampai tumbuh besar. Usai makan, semua piring diberesin dan ditumpuk ditengah agar mudah dibersihkan. Tanpa sadar, saya juga sering melakukan ini di mana-mana sampai saya dewasa” kata Edward.
Ternyata, menurutnya, gerakan #TumpukDitengah ini bisa menular. Ada teman-temanya yang sudah melakukan hal ini karena kebiasaan keluarga, tapi ada juga teman-temannya yang nyinyir melihat apa yang ia lakukan.
Habis makan, jangan lupa #TumpukdiTengah ya Girls! |
Memang, ketika makan di resto atau di cafe, entah itu bersama teman, keluarga atau sendirian, banyak yang malas membersihkan sisa makanan yang tercecer. Alasannya simpel: "Kita bayar kok makan disitu, kan ada pelayanannya yang bakal bersihin!" seperti itu biasanya jawaban yang kita dengar. Karena, kita terbiasa untuk dilayani oleh para pramusaji. Dari diantarkan makanan sampai meja dibereskan usai makan.
Memang betul, sih, ada pelayannya yang bakal membersihkan itu meja, tapi, apakah kita tega melihat pelayan tersebut membersihkan bekas ceceran sampah makanan kita yang begitu joroknya? Melihat mereka membersihkan betapa beceknya air minum/kuah yang tumpah di meja resto. Melihat mereka membersihkan sisa tulang belulang bekas kunyahan kita layaknya meja tersebut bekas pembantaian?
Nah, dengan adanya gerakan #Tumpukditengah ini, lumayan bikin mas dan mbak yang bekerja sebagai pelayan resto, tersenyum.
#Tumpukditengah |