Serunya Buka Puasa Bersama Sunpride, Royal Buah!

Beberapa kali membaca status medsos atau blog yang ditulis blogger yang pernah datang ke acara Sunpride: kalau brand ini ngadain acara, royal, bertabur buah dan dikasih buah. Saya percaya sih, karena terlihat dari foto-foto yang mereka publish, pada bawa pulang beraneka buah sekantong besar kelar acara. Dan akhirnya, aih, kesampaian juga daku kecipratan hadir di acara Buka Puasa Bareng Sunpride di Arion Swiss Hotel Kemang, Jakarta, Sabtu (26/6/2016).

Baru memasuki ball roomnya aja, hawa-hawa buah segar sudah menjadi pemandangan indah. Ketika tiba di meja bundar tempat saya dan teman yang saya ajak, duduk, pisang, apel, jeruk baby dan jambu, sudah tersedia di atasnya. Saya langsung mengabadikan 4 buah cantik dan segar itu. Jepret! 

Ini nih si buah penyambut tamu

Pas ngelihatin sekeliling, eh, ada lagi buah yang lain, nanas, melon, pepaya dan blewah dll. Buah-buahan segar ini menghiasai area ruangan. Acara buka bersama yang dihadiri awak media, blogger dan komunitas Fruitaholic. Sembari menunggu waktu berbuka, kami disuguhkan dengan tayangan video yang memperlihatkan bagaimana proses buah-buahan Sunpride diproduksi. Mulai dari penanaman, panen, pengaturan suhu, pengepakan hingga distribusi.Dibalik semua itu,ada banyak orang yang terlibat selain para petani tentu.

Peran engineering pada brand ini, sangatlah penting. Karena mereka bertugas memastikan agar mutu produk terjaga dan proses distribusi berjalan lancar dan aman, hingga sampai ke tangan konsumen. Saat pengolahan pun, listrik tak boleh terputus, jika tidak, buah akan rusak.

Menurut Marketing & Communication Manager Sunpride, Luthfiany Azwawie, di balik brandnya, ada proses yang sangat rumit dan melibatkan teknologi agar terjaga kualitas. Tapi, tehnologi yang dimaksud, bukanlah bahan kimia atau pengawet, tetapi ada yang namanya tehnologi Managing Multi Temperature. Tehnologi ini, berguna untuk menjaga kesegaran buah. ”Untuk menjaga kualitas produk, Sunpride diaudit oleh Sucofindo 6 bulan sekali. Berdasarkan audit yang dilakukan April 2016, Sunpride bebas residu pestisida dan logam berat” kata Lutfi. Saya juga baru tahu, kalau Sunpride sudah diekspor hingga ke Jepang, lho.

Marketing & Communication Manager Sunpride, Luthfiany Azwawie

Dulu, saya kira Sunpride ini produk impor lho, karena tampilannya yang kinclong dan menarik gituh. Ternyata eh ternyata,ini adalah buah-buahan asli Indonesia. Perkebunannya saja ada di Lampung. Kalau Anda pernah melihat pisang cavendish Sunpride yang mulus manja, licin, montok dan warnanya kyang kinclong, itu bukan karena diberi obat atau pengawet, lho, tapi karena pengolahannya yang baik. 

Menurut Product Management Officer Sunpride, Sri Astuti, pisang sunpride begitu mulus dan cantik, karena saat masih di batang, pisangnya dibungkus, sehingga tak terkena sinar matahari. Ketika pisang dipotong dari batangnya, gak boleh sampai jatuh, agar kulitnya tak kotor atau tergores. Saat panen, pisang pun dicuci berkali-kali hingga bersih supaya tak ada getah atau kotoran yang menempel. “Jadi kalau kata orang, buah Sunpride itu segar karena disuntik, jumlahnya yang banyak gitu masak disuntik satu persatu,” ujar Sri. Mendengar penjelasannya,dalam hati saya, iya juga ya. Bisa tepar juga tuh orang yang nyuntiknya kalau setiap masing-masing pisang satu persatu disuntik,belum lagi buah-buah yang lainnya, hihiihi..

Dalam acara tersebut, kami juga diberikan pengetahuan tentang gizi, dari ahli gizi Mayapada Hospital, Pauline Endan. Ia menjelaskan komposisi makanan yang seimbang adalah karbohidrat 60-65%, protein 10-15%, dan lemak 25-30%. Karbohidrat sangat penting bagi tubuh, karena merupakan nutrisi utama bagi sel otak, sel darah, dan sel saraf.

Nah, buat Anda pecinta buah-buahan, menurut Pauline, buah apa yang baik dikonsumsi saat sahur adalah buah yang memiliki karakteristik banyak cairan, tinggi serat, dan lamban dicerna, seperti adalah apel, pepaya, melon, buah naga, dan pisang. Sedangkan, saat buka puasa, pilihlah buah kurma, anggur, rambutan, mangga dan kelengkeng. Buah-buahan ini tinggi gula dan cepat meningkatkan gula darah, sehingga bisa menambah tenaga. Kebetulan bingits, semua buah yang disarankan untuk berbuka, aku suka! Yay!

Ahli gizi dari Mayapada Hospital, Pauline Endan.

Setelah dapat suntikan ilmu dari Pauline, kami diberikan Tausiyah dari Ustadz Rizky, tentang manfaat buah pisang. Kata ustadz, manfaat buah pisang  sudah dijelaskan dalam Al Quran. Saat berbuka puasa, juga disunahkan untuk makan buah-buahan dahulu, dulu sebelum makan berat. ”Buah pisang adalah salah satu buah yang akan diberikan di surga, tapi kita di dunia sudah diberkahi untuk menikmatinya,” ujarnya.

Sekitar 5 menit menunggu waktu berbuka, es buah segar hadir di depan mata, disajikan langsung oleh tim Sunpride di atas meja kami. Hmmmm, menggoda bingit sih, warna kuning-kuning manja mendominasi dalam cangkir gelas mini itu. 

Es buah hadir sembari nikmati Tausiya Ustadz Rizky

Setelah berbuka dengan es buah segar nan nikmat, kami juga bisa menikmati rujak buah, salad buah, puding, soto, goreng-gorengan, nasi plus lauk pauk. Pokoknya komplit dah. Sotonya enak banget euy. Mau, nambah, eh, sudah kehabisan, hahaha. Penuh nutrisi deh buka bersama bareng Sunpride.

Usai berbuka dan menjalankan sholat Maghrib, rupanya acara masih berlanjut Kali ini, ada game yang menarik: membuat parcel.  Yipi, sekalian nih daku bisa belajar bikin parcel, karena suka dengan penampakan parcel yang indah dan menggoda. Sebelum memulai lomba, MC nya sempat bercanda. “Itu buah-buahan yang ada di atas meja pada ke mana? Kok gak ada? Buah-buahan itu yang akan dijadikan parcel, lho,“ katanya. Semua tamu nyengir, karena buah-buahan yang ada di atas meja, yang sudah disajikan sebelum tamu pada datang, semuanya sudah ludes tentunya, pun dengan meja kami, hehehe.

Tapi akhirnya, kami diberikan buah-buahan baru lagi, lengkap dengan wadah parcel, plastik dan pita untuk menghias parcel. "Siapa yang lebih dulu mengantarkan parcelnya ke depan, dialah pemenangnya,” ujar sang MC. Maka semua tim pun beradu cepat, tanpa memperhatikan kerapian dan keindahan. Pokoknya kudu cepat aja. Maklum, siapa yang menang akan diberikan sekeranjang buah. Jadi banyak yang berburu dan terburu-buru menyelesaikan parcelnya. Dampaknya? Banyak pita cantik tak terpasang di parcel. Bahkan, ada kelompok yang melilitkan pita besar yang diambil dari kursi hotel untuk mempercantik parcel, saking gak mau ribetnya.

Ini kelompok saya. Daku yang mana? Daku yang motret, hehe
Ini hasil (hancur) parcelnya, wkwkwkwkw

Jadi, siapa pemenangnya? Aha, bukan siapa yang paling cepat menyelesaikan parcel yang jadi pemenangnya. Ibu Lufti yang didapuk sebagai juri, memilih parcel yang paling banyak buahnya. “Saya kok melihat cuma ada satu parcel yang ada jeruk babynya,” kata Lutfi. Maka parcel itu pun menjadi pemenangnya, Sementara, pemenang yang lain dipilih Lutfi dengan penilaian warna buah yang tersebar merata. Kedua pemenang, justru kelompok yang paling akhir menyelesaikan parcelnya. Yaaaahh..., kecewa deh, tahu gitu, kelompok kami gak apa-apa pelan-pelan saja yang penting cantik, hehehe... 
 
Bu Lutfi tengah menilai parcel siapa yang paling cantik

Lomba parcel mengakhiri acara buka bersama Sunpride. Setelah itu diumumkan juga pemenang lomba twitter dan instagram. Selamat ya, semua pemenang membawa pulang sekeranjang buah. Ketika kami bersiap pulang, kejutan kembali hadir. Masing-masing meja diberikan pisang satu keranjang. Wuuahahaha, kelompok satu meja pun berebut pisang enak dan cantik. Tak cuma itu, panitia juga memperbolehkan kami mengambil semua buah-buahan yang dipajang di dalam ruangan, siapa cepat dia dapat. Wah, benar-benar sehat buka puasa kali ini, bertabur buah. Ternyata, benar apa yang dikabarkan rekan-rekan blogger. Lain kali, kalau saya datang ke acara Sunpride, kayaknya siap siap bawa kantong gede dari rumah dah, dan siap-siap juga memenuhi nutrisi bersama buah-buah Sunpride di ramadan kali ini.

Nah, buah yang dipajang ini, boleh dibawa pulang usai acara. Serbu! (foto: FB Sunpride )




Manusia oh Manusia





Ada berapa banyak teman di kantor? Berapa jumlah teman satu kos? Tetangga kanan-kiri pun tak terhitung  jumlahnya. Bahkan, di lingkup keluarga, ada beberapa isinya dalam satu rumah. Semua manusia yang saya temui setiap hari, diciptakan dengan khasnya sendiri. Tak ada yang bisa meniru sikap satu sama lain. Kalau pun bisa ditiru, tentu tak sama persis. 

Ada seorang teman yang terlihat lembut dan bijaksana, tapi ada kalanya ia bisa marah meledak-ledak sambil menggebrak meja. Saya kaget dibuatnya, tak menyangka ia akan seperti itu. Meski begitu, ia orangnya mudah memaafkan dan cepat memperbaiki kesalahan. Ini satu keunikan menurut saya. Karena tak semua orang yang suka marah cepat memaafkan, yang ada malah didendam. Iya, kan?

Teman yang lain lagi, ada yang tak terlalu pintar dari sisi akademik atau istilahnya pintar di atas kertas. Nilainya? Wah, bagus semua! IPK-nya, ehmm..hampir mencapai kepala 4. Tapi kalau berbicara di depan orang atau ada sesi diskusi di salah satu mata kuliah, hanya bisa diam seribu bahasa. Sebaliknya, ada mahasiswa yang nilai kuliahnya sering dapat angka jelek, tapi, kalau berorasi atau berbicara di depan orang, jagonya bukan main. Semua orang terpana melihat kelihaian bicaranya. 

Ada lagi.....yang pendiam, tak banyak bicara. Tapi, bisa jadi penyiar radio, yang notabene harus nyerocos atau pintar mengolah kalimat. Nah, kalau selama ini orang melihatnya tak banyak cakap, maka ketika dia jadi penyiar radio, semua orang kaget. "Kok bisa ya dia jadi penyiar?"  

Teman saya yang lain, ada yang belum pernah jadi marketing. Bahkan sempat menolak ketika ditawarkan. Tapi ketika ia memang ditasbihkan harus 'berjualan' dan mendapatkan klien, rupanya ia bisa melakukannya dengan baik, meski minim pengalaman. 


Seorang yang berprofesi sebagai dokter pun, yang biasanya dianggap orang mempunyai kecerdasan, tapi ada juga yang mudah diperdaya atau ditipu orang.  Saya pernah membaca di salah satu media cetak nasional, seorang dokter senior yang ditipu oleh seseorang yang mengabarkan kalau ia terpilih sebagai salah satu dokter terbaik dari satu lembaga, melalui percakapan di telephone. Nah, karena hal itu, si dokter diharuskan mentransfer sejumlah uang untuk memperlancar prosesnya. Sang dokter pun percaya dan dengan semangatnya menuruti apa yang diperintahkan oleh seseorang tadi. Hingga akhirnya ia sadar, kalau telah tertipu. Ya, itulah, Tuhan menciptakan kelemahan dan kelebihan mahluknya masing-masing.

Ada pula teman saya yang lain, yang pemalasnya minta ampuuuuun, tapi mudah mendapatkan pekerjaan. Ini juga hal yang membuat saya geleng-geleng kepala. Kok bisa ya dia begitu? Bangunnya selalu siang, kamarnya aja malas diberesin. Tapi, kalau urusan melobi orang, dia jago. 

Teman yang lain lagi, terkenal sekali dengan sifatnya yang suka ngomongin dan mengejek orang lain yang punya kelemahan atau tak sejalan dengannya. Tapi, di sisi lain, ia tak pelit dan senang berbagi. Saya cuma bisa tersenyum jika melihat sisi baiknya dengan mengingat betapa banyak orang yang sudah dibuatnya jengkel dan sakit hati karena sisi sifatnya yang jelek.

Kisah lain lagi dari seorang manusia...  

Ia dikenal tak mempunyai tata krama yang baik. Masuk ke rumah orang langsung ngelonyor sampe ke dapur, misalnya. Tapi, meski sopan santunnya yang nyeleneh itu sering jadi perbincangan, dia ternyata pemurah. Jika ada  yang mengalami musibah, tak segan-segan ia langsung memberikan sejumlah uangnya untuk menolong orang yang tertimpa bencana tersebut tanpa pikir panjang, tanpa hitung-hitungan.  

Sebaliknya, ada orang yang suka ceramah atau menasehati orang dan dianggap santun oleh banyak orang, tapi sayang, ia belum tentu akan bertindak sigap mengatasi satu masalah atau membantu orang lain. Saya sudah pernah melihat hal ini. 

Ya, itulah contoh beberapa bentuk sifat manusia yang saya temui di kehidupan. Di balik sifat buruk, ada kebaikan di dalamnya. Pun sebaliknya. Manusia oh manusiaaaaa....