Hai pencinta kopi....
Selamat Hari Kopi Sedunia
Iya, di beberapa negara, seperti Malaysia, Amerika, Kanada, Inggris, Ethiopia dan Swedia memperingati hari kopi sedunia yang jatuh pada hari ini, 29 September.
“Happy coffee day”.
Pagi, ketika sarapan, selain ibu menghidangkan teh bersama dengan nasi goreng, kopi hitam pun ikut nimbrung. Apalagi jika sedang kedatangan tamu atau keluarga jauh. Maka, kopi hitamlah yang disajikan untuk menghangatkan kebersamaan.
Jaman dulu sih, kopi ya masih kopi hitam. Aromanya yang khas, bikin hidung saya kembang kempis menghirupnya. Tapi, sekarang sudah berjamur kopi mix ini dan itu. Ada yang dicampur moca, cokelat, susu, jahe, durian dan rasa-rasa yang lain. Saya sih tetap suka ya, apalagi kopi rasa durian, hehehe... Saya pernah membahas kopi durian di http://ekafikry.blogspot.co.id/2014/04/kopi-durian.html
Meski suka minum kopi, tapi saya baru mulai rajin mencicipinya ketika SMA. Salah satunya, karena sudah banyak varian rasa kopi yang dicampur dengan bahan lain, jadi rasa kopinya gak “setajam” kopi hitam nan kental itu.
Meski suka minum kopi, tapi saya baru mulai rajin mencicipinya ketika SMA. Salah satunya, karena sudah banyak varian rasa kopi yang dicampur dengan bahan lain, jadi rasa kopinya gak “setajam” kopi hitam nan kental itu.
Kalau
ke supermarket, saya biasanya beli langsung satu lusin sachet. Kadang
langsung dua lusin dengan varian rasa yang berbeda atau merek tak
sama. Biasanya, beda merek, beda juga rasanya, meski komposisinya
sama. Yah, sekalian buat perbandingan mana yang lebih enak .
Walau jarang mengkonsumsi kopi hitam, sebenarnya
saya tetap suka sama kopi asli yang berwarna gelap itu. Biar
hitam, banyak yang nunggu, apalagi kalau dibikinin, hahaha..
Tapi, kalau untuk sehari-sehari seperti saat ini, saya lebih suka mengkonsumsi kopi rasa moca. Perpaduan rasa susu, coklat dan kopi. Asyik. ..!! Eh, malah sekarang sudah ada white coffee atau kopi putih. Saya juga suka, tuh.
Tapi, kalau untuk sehari-sehari seperti saat ini, saya lebih suka mengkonsumsi kopi rasa moca. Perpaduan rasa susu, coklat dan kopi. Asyik. ..!! Eh, malah sekarang sudah ada white coffee atau kopi putih. Saya juga suka, tuh.
Rupanya,
meski kopi yang biasa saya konsumsi tadi telah bercampur dengan
bahan-bahan lain, (coklat, susu dll), kadar kafeinnya tetap tinggi,
lho. Otomatis mempengaruhi kekebalan mata saya untuk tetep melek. Duh.
Karena
hal ini, saya jadi tak berani minum kopi di atas jam 5 sore. Karena sudah
tau akibatnya : saya akan susah tiduuur! Bisa-bisa jam 3 dini hari mata
saya baru terpejam. Dan itu bikin saya tersiksa...!
Sekarang, saya siasati bagaimana mencari waktu-waktu yang tepat
untuk bisa menyeruput minuman enak itu, tapi tak membuat saya
insomnia, hehehe... Ya, jam
12 atau 1 siang setelah makan, ini adalah waktu yang saya
manfaatkan untuk mengkonsumsi kopi. Selelet-leletnya jam 3
sore.
Temen-temen
kantor pun heran melihat kebiasaan saya mengkonsumsi kopi, justru di jam-jam tersebut. Setelah saya jelaskan, barulah
mereka paham. Karena “menyedot” kopi, itukan identik di pagi
hari atau sore hari. Lah, saya malah siang hari bolong, hehehe.
Ya, maklum saya anak kos, jadi biasanya baru bisa minum kopi kala
siang hari, itu pun dikantor bikinnya, sekalian manfaatin kopi plus
gula dikantor, hahhaha...
Tapi, kalau hari Jum'at, saya berani minum kopi di sore hari, karena besoknya libur, hehehe, jadi kalau besok bangunnya kesiangan gara-gara begadang akibat gak bisa tidur, ya gak masalah, karena libur kerja, hehehhe...
Saat akhir pekan pun, kadang saya menghabiskan waktu nongkrong bersama teman-teman kantor, sambil menyeruput kopi di gerai kopi ternama. Ya, tak hanya sekedar menikmati kopi sih, tapi ngerumpi juga, hihihihi..
Tapi, kalau hari Jum'at, saya berani minum kopi di sore hari, karena besoknya libur, hehehe, jadi kalau besok bangunnya kesiangan gara-gara begadang akibat gak bisa tidur, ya gak masalah, karena libur kerja, hehehhe...
Saat akhir pekan pun, kadang saya menghabiskan waktu nongkrong bersama teman-teman kantor, sambil menyeruput kopi di gerai kopi ternama. Ya, tak hanya sekedar menikmati kopi sih, tapi ngerumpi juga, hihihihi..
Nongkrong di Starbuck, lepas pulang kerja |
Beruntung, saya tau kalau tubuh ini akan merasakan efek dahsyat jika berani “bermain” dengan kopi di sore hari, apalagi di malam hari (bakal begadang sendirian, bo..!) Tapi, baru 7 tahun belakangan ini sih mengetahuinya.
Jadi, dulu ketika SMU dan kuliah, di mana saat itu masa-masanya saya aktif ngopi, saya gak ngerti, kenapa kok susah sekali tidur. Saya mengira terkena penyakit insomnia, alias susah tidur.
Lama-kelamaan,
setelah saya bisa “membaca” tubuh sendiri, oh, baru saya tau, apa
penyebabnya ketika itu susah tidur. Jujur,
dulu saya gak percaya kalau minum kopi bakal bikin melek mata. Saya
pikir itu hanya sugesti atau kelakar orang saja. Tapi, kini
saya percaya sejuta persen, wuahahaha...
Satu
lagi manfaat kopi yang saya rasakan. Kebetulan, saya punya masalah
dengan pencernaan atau susah BAB. Tak setiap hari saya bisa buang
sampah perut itu. Nah, untuk merangsang supaya itu sampah keluar,
maka saya harus minum kopi dulu. Reaksinya..? aw..ternyata cepat, lo. Seketika konspirasi perut itu datang,
langsung cabut ke toilet, dan berhasiiilll...hehehhe.
Sebenarnya saya sudah pernah mendengar informasi ini dari sepupu saya. Tapi, lagi-lagi, saya tak percaya ketika itu. Eh, begitu membuktikan sendiri, baru deh manggut-manggut, hihihi....
Sebenarnya saya sudah pernah mendengar informasi ini dari sepupu saya. Tapi, lagi-lagi, saya tak percaya ketika itu. Eh, begitu membuktikan sendiri, baru deh manggut-manggut, hihihi....
Rupanya,
teman kos saya juga melakukan hal yang sama. Ia, malah sudah tau
dari dulu kalau kopi bisa merangsang perut untuk segera mengeluarkan
hajat yang terpendam di usus, hehehe...
Eh,
sayangnya...kini saya menderita penyaki magh yang lumayan parah.
Hingga tak bisa bar-bar lagi mengkonsumsi kopi. Karena,
minuman ini menggrogoti atau tak baik untuk magh. Hikss..
Kenapa
begitu?
Nah, menurut hasil pantauan dari googling sana-sini, kandungan asam dan kafein yang tinggi dalam kopi/teh
menyebabkan asam lambung semakin naik sehingga akan terasa mual dan
muntah. Selain
itu, kafein
dapat mengendurkan katup antara
lambung dan tenggorokan, sehingga memicu gas di lambung naik hingga
kerongkongan.